Kamis, 19 Desember 2013

PENTINGNYA KEPRIBADIAN GURU DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA

Guru dihadapkan dengan harapan masyarakat yang terlalu perfeksionis dan berlebihan. Dalam kondisi yang tidak menentu, masyarakat tetap menuntuk agar guru selalu memiliki idealisme sebagai figure pengajar dan pendidik yang bersih dari cacat hukum dan moral. Beban guru ini semakin menjadi berat ketika para siswa sekarang ini semakin masa bodoh terhadap persoalan-persoalan moral, mereka terjebak dalam sikap yang serba instan. Akibatnya guru merasa kehilangan cara yang terbaik dan tidak punya nilai eduktif dalam menanggapi prilaku pelajar. Mengadapi tantangan dan beban tugas yang sangat berat tersebut, seorang guru diharapkan untuk lebih meningkatkan profesionalismenya, sehingga ia tidak gagap ketika mengemban misinya sebagai pemupuk nilai kemanusiaan dan penyubur nilai moral kepada siswa-siswanya.
Paradigma ini yang memberikan sebuah isyarat bahwa peran guru pada masa pembangunan sangat penting dalam rangka membentuk integritas bangsa. Karena bagaimanapun juga pendidikan yang menjadi pengabdian para guru sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Tanpa pendidikan yang baik tidak akan mungkin tumbuh bangsa yang baik atau yang cerdas sesuai dengan harapan bangsa yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Profesi guru meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmun pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Mengemban misi tersebut jelas bukan tugas yang ringan. Selain harus memiliki bekal integritas kepribadian yang tinggi dan keterampilan mengajar yang bisa diandalkan, guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif, sehat dan menyenangkan. Sehingga berangkat dari profesionalisme ini guru tampil sebagai figure yang benar-benar mempunyai wibawa, disegani, dan memiliki integritas yang tinggi.
Upaya guru dalam mempersiapkan anak didiknya terasa lebih penting ketika dihadapkan pada sebuah realitas kehidupan saat ini yang syarat dengan kompetitip dan budaya konsumtif. Untuk menghadapi tantangan tersebut seorang guru harus mampu mencari terobosan dalam membina dan mengajar anak didiknya guna menghadapi tantangan zaman yang sudah ada di depan mata. Mengembangkan kretivitas mengajar merupakan salah satu terobosan yang cukup besar, karena kreativitas sangat besar pengaruhnya dalam kemajuan hidup. Orang yang mempunyai kreativitas berarti ia harus lincah, kuat mental dan dapat berpikir dari segala arah.
Pada satu sisi kepribadian seorang guru harus menjadi teladan bagi siswa. Hal ini di karenakan kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan komulatif terhadap perilaku siswa. Prilaku yang terpengaruh itu antara lain: kebiasaan belajar, disiplin, hasrat belajar, dan motivasi belajar. Yang dimaksud dengan kepribadian di sini meliputi: pengetahuan, keterampilan dan sikap.Kepribadian yang ditampilkan oleh guru dalam PBM akan selalu dilihat, diamati dan dinilai oleh siswa sehingga timbul dalam diri siswa persepsi tertentu tentang kepribadian guru.
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia, maka setiap calon guru dan guru profesional sanagt dihapakan memahami bagaimana karakteristik kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para siswanya. Secara konstitusional, guru hendaknya berkepribadian pancasila dalam UUD 1945 yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, disamping ia harus memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.
Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan kumulatif terhadap hidup dan kebiasaan-kebiasaan belajar para siswa. yang dimaksud dengan kepribadian di sini meliputi: pengetahuan, keterampilan, sikap, ideal dan juga persepsi yang dimiliki guru tentang orang lain. Karakteristik guru yang disenangi oleh para siswa adalah guru-guru yang: domokratis, baik hati, sabar, adil, konsisten, bersifat terbuka, suka menolong, suka humor, menguasain bahan pelajaran, fleksibel, dan menaruh minat yang baik terhadap siswanya.
Syah mengemukakan dua karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profesinya sebagai berikut: pertama fleksibilitas kognitif guru. Fleksibilitas kognitif merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi, memiliki daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan, berpikir kritis. Dalam PBM terdiri atas tiga dimensi, yakni: 1) dimensi karakteristik guru, 2) dimensi sikap kognitif guru terhadap siswa, 3)  dimensi sikap kognitif guru terhadap materi pelajaran dan metode mengajar. Kedua keterbukaan psikologis pribadi guru. Keterbukaan psikologis guru mrupakan dasar kompetensi profesional keguruan yang harus dimiliki oleh setiap guru, sebab: 1) keterbukaan psikologis merupakan prasyarat penting yang perlu dimiliki guru untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain, 2) keterbukaan psikologis diperlukan untuk menciptakan suasana hubungan antar pribadi guru dan pribadi siswa yang harmonis, sehingga mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya secara bebas dan tanpa ganjalan. Guru yang terbuka secara psikologis ditandai dengan kesediaannya yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern antara lain siswa, teman sejawat dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja, mau menerima kritik secara iklas, memiliki empati, yakni respon afektif terhadap pengalaman emosional dan perasaan tertentu orang lain.
Memahami uraian diatas, betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia, serta mensejahtrakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa.

Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional dan menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai berikut: Pertama, orang tua yang penuh kasih sayang kepada peserta didiknya. Kedua, teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi peserta didik. Ketiga, fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya. Keempat, Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya. Kelima, memupuk rasa percara diri, berani dan bertanggung jawab. Keenam, membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar. Ketujuh, mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain dan lingkungannya. Kedelapan, mengembangkan kreativitas. Kesembilan, menjadi pembantu ketika diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012, Pengertian Guru Profesional. Tersedia Pada http ://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-guru-profesional.html. (diakses tanggal 9 Desember 2013).
Sophia. 2010, "Kepribadian Guru". Tersedia Pada http://eviesophia.blogspot.com/p/kepribadian-guru.html. (diakses tanggal 9 Desember 2013).

2 komentar:

  1. thank you for your participation, so that it can help me ...

    BalasHapus
  2. Kreativitas sangat penting dalam kehidupan. Kreativitas tidak hanya bermanfaat bagi siswa itu sendiri, tetapi juga dapat diberikan kepada masyarakat luas. Sehingga guru akan membantu peserta didik untuk mengembangkan kreatifitasnya. terima kasih mas admin, dalam setiap peserta anak didik memang berbeda, kami para guru les privat ke rumah di depok selalu memperhatikan bakat maupun karakteristik pada peserta didik kami.

    BalasHapus